Sabtu, 27 April 2013

Mencicipi Kopi Areng



Sidoarjo - Wedang kopi yang satu ini memiliki sensasi yang luar biasa. Aroma maupun rasanya bisa dibilang beda. Awalnya akan ragu untuk menyeruputnya. Namun setelah mencicipi, dijamin akan membuat ketagihan.



Bagaimana tidak, wedang kopi seduhan Kang Mangun ini mendapat 'ekstra bumbu' yang membuat siapapun yang belum mencoba akan terheran-heran. Wedang kopi di Warung 'Wedangan Hik Solo', Jalan Gajah Mada Sidoarjo ini menambah batu arang (areng) yang membara di wedang kopi seduhan Kang Mangun, Kamis dinihari (12/3/2009).

Selain rasa dan aroma, sensasi yang bisa dinikmati para pelanggannya adalah ketika detik-detik arang membara dicemplungkan ke gelas yang sudah terisi seduhan kopi dan gula. Cosss....! Asap tebal langsung membumbung dari gelas yang belum dituangi air panas ini.

"Wow, dahsyat!" teriak Agung Sepung yang matanya tak berkedip ketika menyaksikan wedang kopi unik yang asalnya dari Yogyakarta ini. Pelanggan Warung Wedangan Hik ini memang cukup banyak, tak hanya kalangan muda namun para pekerja maupun profesional serta keluarga pun banyak yang mampir.

Warung Kang Mangun ini berada di trotoar depan AJBS. Waktu bukanya malam hingga tutup menjelang subuh. Selain wedang kopi arangnya, pelanggan juga bisa memilih menu istimewanya. Apa itu? Sayap, ceker ayam panggang. Cara panggangnya pun juga menjadi pemandangan menarik sendiri.

Pelanggan cukup memilih mana yang disukai lalu dipanggang di atas tungku yang batu arangnya membara. Bagi yang alergi kopi tak perlu resah. Warung Wedangan Hik ini juga menyediakan aneke minuman berbahan dasar jahe. Mau teh jahe susu, susu jahe atau cukup murni wedang jahe, ada semua.

Nah jika perut keroncongan, Kang Mangun menyediakan nasi kucing. Ha? Jangan Salah sangka dulu! Nasi kucing ini adalah julukan untuk nasi bungkus. Karena ukurannya kecil, maka disebutnya nasi kucing. Salah satu penggemar nasi kucing adalah Lutfi. Sekali nyaplok, dia mampu menghabiskan 5 bungkus sekaligus. "Kalau cuma satu yang kurang," kata Lutfi, warga Sidoarjo yang ditemui.

Kang Mangun merintis usahanya ini sejak tahun 2006. Pria yang asli Klaten Jawa Tengah ini kini menuai hasilnya. Bahkan, wedang kopi plus batu arang ini mulai ditiru kawan-kawannya sekampung yang kini juga merintis bisnis serupa di Sidoarjo.

"Ada 4 warung seperti ini. Semua teman-teman dari kampung," katanya saat ditemui. Kang Mangun menjamin meski wedang kopinya dicampur batu arang tak akan membuat aroma maun rasanya menjadi tidak enak.

"Tambah manteb, rasanya makin ngejos," katanya. Nah yang terakhir, kenapa namanya Wedangan Hik? "Hik itu artinya Hidangan Istimewa Kota. Tetapi awalnya hik itu berasal dari pikulan. Dulu di Solo atau Yogya, penjual begini dengan dipikul. Jadi mereka jalan dan teriak hiikkkkk," katanya dengan tertawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar